Alasan Ragil Mahardika Jadi LGBT dan Nikah dengan Frederik Vollertk Warga Jerman

IDPOST.CO.ID - Pasangan LGBT Ragil Mahardika dan Frederik Vollert kini menjadi perbincangan dijagat dunia maya usai menjadi bintang tamu di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Tinggal di Jerman sudah pasti membuat Ragil Mahardika lebih gampang jalani jalinan hubungan sesama jenis dengan Frederik Vollert.

Saat menjadi bintang tamu, Deddy Corbuzier bertanya alasan Ragil Mahardika kenapa harus menikah dengan Frederik Vollert?

Baca Juga: Sederet Fakta Tentang Ragil Mahardika Sosok Gay Asal Medan yang Tingal di Jerman

Ragil Mahardika punya beberapa argumen yang membuat harus menikah dengan Frederik Vollert yang merupakan warga asli Jerman.

Menurut lelaki asal Medan ini, yang paling penting ialah keselamatan dan keamanan. Apa lagi Ragil tidak punyai keluarga di Jerman.

"Orang kan sesudah kekasihan, fasenya menikah. Tidak juga harus sih, tetapi ada persetujuan bersama-sama dan ia (pasangan) ngomong tahap selanjutnya ialah married," kata Ragil Mahardika di podcast Close The Door.

Baca Juga: Prabowo Bergeliat ke Jokowi dan Mega, Pengamat: Bisa Saja Prabowo-Puan Maharani Dimatangkan

Dengan menikah, Ragil Mahardika berasa lebih nyaman dan aman. Jika sampai ada apa-apa, sang pasangan jadi orang yang memiliki hak atas segala hal hal atas pasangannya itu.

"Di Jerman itu tipikal jika mereka tinggal serumah, dan kita kenapa-kenapa ia tidak ada hak sama sekalipun. Apa yang saya punyai, contoh tabungan saya, jika ia sulit di saat kami nikah terjadi apa-apa (pasangan memiliki hak atas harta tersebut)," tutur Ragil Mahardika.

"Sama dengan pernikahan lain ada tanggung jawabannya. Jika terjadi apa-apa yang dikontak saya sebagai pasangannya, misalkan dari Pemerintahan. Dan orang-tua misalkan tidak ada. Apa lagi di Jerman anaknya hanya satu atau dua, repot masing-masing, menjadi pasangan yang gantikan," kata Ragi menambah.

Baca Juga: Amanda Manopo Disamakan dengan Nissa Sabyan, Kok Bisa?

Ragil Mahardika akui menikah dengan Frederik Vollert pada 2018, tidak lama sesudah Pemerintahan Jerman menetapkan UU LGBT diakhir 2017.

"Saat sebelum 2017 sebetulnya pernikahan LGBT belum disahkan . Maka cuma berparter, partership. Dibolehkan tetapi haknya berbeda dengan pernikahan. Tetapi sesudah 2017 itu Pemerintahan Jerman mengubah undang-undang mereka yang dipandang benar-benar tua," tambah Ragil Mahardika.

"Saat undang-undang itu diganti dan ditetapkan, kami nikah 2018, kami terhitung yang awalnya sekali. Undang-undang itu disahkan di akhir Desember 2017 dan tidak lama kami nikah."